Malam Sebelum Kecelakaan Maut Itu Terjadi
| Jimmy Hitipeuw |
Selasa, 24 Januari 2012 | 05:02 WIB
|
Foto aktivitas Apriani Susanti semalam sebelum tabrakan,
penabrak maut yang menewaskan sembilan orang di kawasan Tugu Tani
Jakarta Pusat
JAKARTA, KOMPAS.com —
Tragedi penabrakan terhadap 12 pejalan kaki di Jalan MI Ridwan Rais,
Gambir, Jakarta Pusat, pada Minggu (22/1/2012) siang, yang berujung
sembilan orang meninggal dunia bukan sekadar musibah. Faktor kelalaian
si sopir Xenia maut, Afriyani Susanti, terbentuk melalui kehidupan malam
nan glamor tersangka di Jakarta.
Dari hasil interogasi terhadap
Afriyani dan ketiga orang yang berada dalam Xenia itu, Direktur Reserse
Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nugroho Aji Wijayanto
mengatakan, Afriyani dan kawan-kawan melakukan serangkaian "tur malam"
bertabur minuman keras dan narkotika sebelum menjadi perantara maut bagi
sembilan orang tak berdosa.
"Hasil tesnya positif dia pakai
ekstasi dan minum-minuman keras. Tapi penyebab kecelakaan lebih kuat
karena minuman keras ini, soalnya dikonsumsi dari jam 2 sampai 10 pagi,"
ujar Nugroho.
Berikut kronologi "tur malam" Afriyani dkk yang dihimpun tim liputan Tribunnews.com berdasarkan keterangan para tersangka yang diperoleh kepolisian:
Sabtu (21/1/2012)
Pukul
20.00 WIB: Afriyani (29), Arisandi (34), Denny M (30), dan Adistina
(26) berangkat memenuhi undangan pesta pernikahan seorang teman ke Hotel
Borobudur, Jakarta.
Pukul 22.00 WIB: Keempatnya pergi
melanjutkan acara di sebuah kafe di Kemang, Jakarta Selatan. Di kelab
malam itu keempatnya mabuk miras.
"Mereka pergi dengan beberapa mobil," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya.
Minggu (22/1/2012)
Pukul
02.00 WIB: Acara berlanjut. Keempat orang itu memutuskan untuk pindah
acara ke kelab malam Stadium di kawasan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat.
Mereka mengendarai mobil Daihatsu Xenia maut. Mobil lainnya diparkir di
Kemang.
"Di diskotek itu mereka makan pil ekstasi, ekstasi juga
didapat dengan beli patungan di dalam diskotek," papar Direktur Reserse
Narkoba Polda Metro Jaya.
Selain ekstasi, seorang di antara
tersangka mengaku mengisap ganja yang didapat dari pemberian seorang
teman. Selain mengonsumsi ekstasi, rombongan juga kembali menenggak
minuman keras. Mereka terus berada di Stadium sampai pukul 10.00 WIB.
Selama delapan jam di Stadium, Nugroho menyebutkan, mereka terus
mengonsumsi miras.
Pukul 10.00 WIB: Rombongan bertolak kembali ke
Kemang untuk mengambil mobil yang ditinggal. Pun, pengaruh miras dan
narkotika membuat mereka, termasuk Afriyani, masih high.
Sekitar
pukul 10.30 WIB: Xenia melintas di Jalan MI Ridwan Rais, Afriyani yang
menyetir mobil kehilangan kendali akibat tidak konsentrasi. Mobilnya
melaju hingga 100 km per jam dan langsung oleng ke kiri menghantam 12
pejalan kaki. Delapan orang meninggal seketika, satu orang meninggal di
rumah sakit, dan beberapa lainnya luka berat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar